Jumat, 18 Juli 2014

Sehat...sehat...sehat!

Sehat. Kesehatan. Tidak sakit. Hal yang diinginkan setiap orang. Manusia dewasa berkegiatan setiap hari. Apalagi di Indonesia. Kita harus bekerja lebih untuk mendapatkan hasil yang...yah, sesuai... Alasan Indonesia masih negara berkembang kah...bla bla... 
Intinya, di Indonesia kita harus bekerja lebih untuk membeli barang yang bisa dibilang lebih mahal dari malaysia dan singapore. Semua ingin bisa berkegiatan setiap hari tanpa kendala. Terutama sakit. Tidak enak badan.  Selain itu hanya untuk menyeberang jalan kita seakan menyetorkan nyawa kita kepada para penunggang kendaraN bermotor tak berperasaan. Yang justru akan semakin cepat saat melihat orang menyeberang seakan ingin membunuh nya.. (Lebaayyyy). 
Jelek nya, kita jarang bisa siap dan mempersiapkan kondisi buruk dan terburuk kita. Terutama dalam hal finansial. Sering kita tidak menyisihkan persediaan finansial untuk kondisi kita yang kurang baik atau sakit. Bingung, ketika berhadapan dengan kondisi itu. 
Sebetulnya banyak hal yang bisa dilakukan untuk melakukan persiapan finansial ketika kondisi kita sedang sakit. Asuransi, menjadi hal yang masih menakutkan bagi sebagian orang Indonesi? Silahkan cek, berapa banyak orang yang sadar dan memiliki polis asuransi. Banyak sekali alasan orang tidak mau ber asuransi. Tidak ada uang, tidak merasakan manfaat, sampai dengan pernah dibohongi agen asuransi. Wajar, karena bisnis asuransi sama dengan kepercayaan. 
Oke, Indonesia sebagai negara berkembang sejak dahulu sudah memiliki jaminan atas kesehatan. Bagi orang tertentu, misalnya PNS. Seorang PNS dan keluarganya akan ditanggung oleh pemerintah saat sakit. Beberapa tahun kemudian, rakyat kecil mulai dipikirkan untuk mendapat jaminan kesehatan. Beranjak tahun, sistem dan pelayanan makin diperbaiki sampai saat ini kita kenal yang disebut BPJS. Penjelasan detil silahkan buka web nya langsung di bpjs-kesehatan.go.id. Intinya, jaminan kesehatan menjadi hak seluruh masyarakat Indonesia. Disini aku mau berbagi sedikit pengalaman dengan BPJS.
Sejak Juli 2014 pemdaftaran BPJS bisa dilakukan secara online melalui website. Proses nya cepat (tergantung koneksi internet nya yaa-internet cepat buat apaa????). Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkN. Pertama, no ktp dan kartu keluarga (c1). Kedua nama dokter keluarga dan dokter gigi yang kamu tunjuk sebagai pemberi rujuk.  Jika tidak mempunyai dokter keluarga peserta BpJs, bisa memilih Puskesmas.setelah proses registrasi selesai, (jangan lupa catat nomer pendaftarannya. Misal bpJS-00000xxxxxx karena akan selalu dibutuhkan nantinya) Anda akan menerima email aktivasi. Disini anda juga diberikan nomer Virtual Account untuk membayar premi bulanan melalui bank mandiri, bni, dan bri.  Ingat nomer polis berbeda dengan nomer pendaftarN. Anda harus mencatat kedua nya. 
Harusnya, kita bisa membayar premi melalui ATM. namun aku sendiri belum pernah sukses membayar melalui mesin ATM. Solusi nya adalah datang ke teller bank yang ditunjuk. Isi form MULTI PAYMENT. kepada BPJS, isi nomer virtual account, nama penyetor. Dan. Dalam 2 menit saja anda sudah terdaftar resmi sebagai anggota BPJS. 
Sistem registrasi dan verifikasi via online sebenarnya sudah baik, bahkan kartu tanda peserta BPJS oun dapat di unduh dan di cetak sendiri. Yang disebut E-ID. Sayangnya, belum banyak rumah sakit yang memahami e-id karena mungkin kurangnya sosialisasi. Akhirnya, sebaiknya Anda mengambil kartu asli di kantor BPJS pusat di kota anda dengan membawa:1. Fc bukti transfer, 2.fc ktp, fc kk, fc buku nikah, form pendaftaran online, dan pas foto 3x4. Jangan lupa juga membawa asli nya untuk DITUNJUKKAN. jika tidak ada perubahan kebijakan, insyaallah anda bisa pulang membawa kartu bojs asli.
Untuk menggunakannya, harus dimulai dari fasilitas kesehatan paling bawah. Yaitu dokter keluarga atau puskesmas. Anda tidak bisa langsung datang ke rumah sakit besar tanpa adanya rujukan. Bpjs tidak akan berlaku. KECUALI melahirkan. Karena melahirkan masuk kategori emergency, ugd, tindakan. Yang bisa langsung di proses di rumah sakit pemerintH. Dan GRATISSSSSSS......
nah, tunggu apalagi, jaminkan kesehatan anda karena sehat itu mahal harganya.

Minggu, 01 Juni 2014

ISIEM Seminar 2013

ISIEM International Seminar adalah event tahunan yang kali ini memilih lokasi di Batam, Indonesia.
Seminar tentang IT yang dihadiri perwakilan peneliti dari 20 negara termasuk Indonesia memaparkan pemikiran dan gagasannya di forum ini. Seminar dilakukan 3 hari, saya ber kesempatan mengisi dalam paralel discussion dengan materi "Opimization of MIDI Message in Movie Music" mendapat perhatian dari salah satu peserta dari UPI Jakarta. Selain saya, seorang teman dari Jogja juga ikut dalam seminar ini Ferry Wahyu Wibowo. Seminar diakhiri dengan studi banding ke Singapore bersama seluruh peserta ISIEM.



Jay & Gatrawardaya. musik? ya puisi? ya

Musik puisi adalah hal yang istimewa dari Jay & Gatrawardaya. Selain itu musikalitas Jay juga sangat cerdas. Disini aku diberi kesempatan memainkan beberapa komposisi nya di album kedua bertajuk "Tanda Hati". Album ini berisi 9 lagu dari 9 puisi. Aransemen musik dari masing masing lagu disesuaikan dengan apa yang tertulis di dalam puisi tersebut. Pembangunan nuansa yang apik oleh Jay mampu membuat warna baru dalam musik puisi yang ada di Indonesia.
Proses pembuatan album ini memakan waktu sekitar 8 bulan. Diawali dengan konsep karya yang dilakukan di Sarang Thawonzz Studio (punya gue gitu), kemudian transfer knowledge kepada semua musisi yang terlibat. Antara lain ada Paksi, Cati, Erson, Pandan, Okvan, Made, Victor, Ari Prastowo, Buncis. Dilanjutkan sesi Recording di Studio KuaEtnika bersama Anton Gendel, Gembuz, dan Piyel. oh, Budi juga…he he he. proses mixing dan mastering juga dilakukan di studio ini.
Launching album dilakukan di Tembi Rumah Budaya.
dan, kalau ada yang pengen beli CD nya bisa ke Wartajazz , atau lagunya di iTunes https://itunes.apple.com/id/album/tanda-hati/id739831540
juga album yang pertama
https://itunes.apple.com/id/album/membuatku-cinta-ep/id725100189


Steinway & Sons yang memukau

Piano…. ya sebuah intrument musik yang sudah ku pelajari sejak lama. ya walaupun belajar nya ga sesuai sama aturan belajar piano yang bener. kenapa? karena ketika mulai belajar piano di usia 6 tahun aku selalu meminta materi yang diajarkan adalah yang aku mau…sampai guru nya bingung..tapi ya itu lah proses belajar yang aneh, ga selalu sesuai dengan "pakem" tapi ya… bisa lah sekarang main piano.
Sampai tiba masa piano mahal itu hadir di Solo. Steinway & Sons B211. kalo ga salah harga list nya sekitar…… 1,6 M !   murah kan? tapi pepatah "ada harga ada rupa" masih berlaku. ga ada sesuatu yg "murah tapi bagus". yang ada ya "sesuai". Itu hal pertama yang terlintas saat mencoba piano ini.
Steinway & Sons.