Minggu, 30 September 2018

Solusi Print Barcode pada MacOS

Halo. Cukup lama saya tidak pernah meng update blog ini, pagi ini (05.10 WIB) dengan senang hati saya akan membagikan sebuah informasi yang mungkin dapat membantu Anda yang ingin mencetak barcode namun tidak muncul atau di block oleh printer. Biasanya hal ini terjadi pada file pdf, terutama yang saat ini sedang melakukan pendaftaran CPNS mungkin akan sedikit bingung mengapa barcode ini tidak dapat di print.
Bagi pengguna Windows, banyak sekali artikel untuk mengatasi masalah ini salah satu nya dari halaman Adobe. Atau dari halaman FAQ HP Printer. Juga dari halaman Forum Adobe.
Namun, untuk pengguna Mac cara tersebut akan sedikit berbeda. Dari penelusuran saya, fasilitas Print to Image tidak ada di menu Print untuk MacOS. Maka, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan merubah file pdf tersebut menjadi image JPG. Disini ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar hasil image JPG tidak jauh berbeda dengan file pdf nya.
1. Buka file pdf dengan aplikasi Preview.
2. Pilih Export
3. Export menjadi file jpg.
4. pada bagian Quality, pilih Best
5. pada bagian Resolution, gunakan resolusi standard cetak yaitu 300 dpi.
6. klik OK

Selanjutnya, buka lah file jpg tersebut dan print. Jangan lupa sesuaikan ukuran kertas, dan pilih saja Scale to Fit, Fill Entire Printer. Dan barcode Anda akan tercetak.
Selamat mencoba!


Jumat, 02 Maret 2018

Restore Contact di Apple iCloud

iCloud, teknologi penyimpanan data di awan dari Apple, berfungsi menyimpan semua data yang ada di iDevice dan menyamakan (sync) ke semua perangkat iDevice baik iPhone, iPod, iPad, dan Mac. 
Salah satu fitur penyimpanan yang ada di iCloud adalah meyimpan daftar telepon atau Contact. Dengan Apple ID, data Contact dari iDevice akan masuk ke dalam Cloud dan di samakan ke semua perangkat yang terhubung dengan Apple ID yang sama. Banyak keuntungan dari fasilitas ini. Yang paling saya rasakan adalah ketika memasukkan data kontak di iPhone 5s saya, secara otomatis semua iDevice dan Cloud terdapat kontak baru itu. Namun, kemudahan ini juga memberikan sedikit masalah terutama jika kita tidak sengaja menghapus kontak dari salah satu iDevice, maka data kontak tersebut akan terhapus juga dari semua perangkat iDevice dan iCloud. 
Namun sepertinya kesalahan manusia ini sudah diantisipasi oleh Apple dengan disediakannya fitur Restore Contact. Apple secara otimatis melakukan Cadangan (BackUp) data kontak secara berkala. Jika secara tidak sengaja Anda menghapus data kontak, dengan cukup mudah Anda bisa mengembalikan data tersebut. Hanya saja ini bisa dilakukan melalui website iCloud. Berikut langkahnya:
  1.  masuk ke www.icloud.com melalui browser di PC/Mac
  2. Pastikan perangkat iPhone anda dapat menerima Two Factor Authentification. 
  3. Masuk ke bagian Setting. 
  4. Pada bagian bawah terdapat pilihan restore Contact. 
  5. Pilih kapan Cadangan yang akan di kembalikan (Restore)
  6. Klik Restore. Pastikan koneksi internet Anda baik dan cukup cepat.
  7. Jika tidak ada kenadala, pengembalian data kontak hanya membutuhkan waktu 30 menit paling lama. Jika lebih dari 6 jam data tidak masuk, silahkan hubungi Customer Service Apple. 


Semoga bermanfaat

Kamis, 01 Maret 2018

Apple Case Original

Apple sebagai sebuah perusahaan IT dengan berbagai macam produk teknologi unggulan, selain canggih ternyata juga memiliki selera seni yang sangat tinggi. Jika dilihat dari produk produk yang sudah dihasilkan sejak era Steve Job kembali lagi ke Apple pada sekitar tahun 2000an, terlihat desain bentuk produk teknologi Apple sangat cantik, menawan dan ber selera seni tinggi. Tidak jarang Apple menjadi trend setter bagi produk lain sejenis. Meskipun hal ini kadang menjadi bumerang, tuduhan plagiat yang justru dituduhkan kepada Apple oleh kompetitor nya. 
Berbicara mengenai selera seni yang tinggi tidak luput juga dari produk Apple non teknologi yaitu Case. Atau yang kadang lebih kita kenal dengan casing, chasing, atau apapun istilah nya. Intinya produk pelindung tambahan untuk dipasang pada perangkat iDevice kesayangan. Terhitung sejak era iPad, Apple sudah memproduksi Case sendiri dengan kualitas premium, dan tentu menambah nilai estetika dari produk tersebut. Dengan kualitas bahan pilihan Apple cukup serius memproduksi sendiri Case dengan merk Apple atau di Online Store nya biasa dikategorikan Made by Apple-bersanding dengan produk aksesori lain buatan Apple. 
Setelah iPad Case, Apple membuat lagi case untuk iphone 5s. Tidak tanggung tanggung, jika pada produk case sebelumnya Apple menggunakan bahan silicone, pada case iPhone 5s ini Apple menggunakan bahan Kulit Eropa. 

Foto case iPhone 5s Brown keluaran awal. Ketika itu hanya ada beberapa pilihan warna, Selain coklat ada kuning, biru muda, hitam, dan merah. Pada produk awal ini, Apple menjual Case dengan harga 50 SGD. Pada bagian dalam menggunakan bahan Satin halus yang dijamin tidak akan membuat lecet perangkat iPhone. Pemasangannya pun sangat mudah, semudah melepaskan case ini dari iPhone. Berbeda dengan case buatan pihak ketiga yang terkadang cukup susah di pasang maupun dilepas. Bahkan beberapa meninggalkan bekas goresan pada body iPhone. Pada bagian dalam hanya terdapat tulisan "iPhone dan Made in...."
Pada generasi selanjutnya, Apple juga mengeluarkan untuk iPhone 6. Hanya sesaat sebelum dia mengeluarkan untuk iPhone 6s dan 6s Plus. Memang kedua iPhone ini tidak terdapat perbedaan dimensi, namun pada seri case iPhone 6s dan 6s Plus terdapat perbedaan pada bagian dalam. Mungkin saking banyaknya case palsu yang biasa disebut OEM (jika tidak mau dibilang KW), 1:1 Quality, Like Original with logo, atau apapun sebutannya. Maka pada edisi baru Apple menambahkan logo leather. (Meskipun sekarang pun yang palsu ada logo leather.... 😒😒😑😩)

Selain membuat Case dengan bahan kulit Eropa (Leather), Apple membuat Case dengan bahan Silicon untuk iPhone. Namun secara kualitas, Case kulit tetap paling baik, nyaman digenggam, dengan harga yag cukup.... mahal. 

Selain itu, bahan Silicone ini cukup licin. Namun masih layak untuk dikoleksi dengan harga yang lebih bersahabat. Untuk case yang berbahan kulit, akan terjadi perubahan warna karena pemakaian. Selain itu butuh perawatan extra untuk bahan kulit agar tetap indah dipandang. 
Semoga menginspirasi. 

Jumat, 19 Januari 2018

iPhone X. New iPhone with Face ID

iPhone telah genap berumur 10 tahun sejak iPhone 2G pertama diluncurkan. Kehadiran iPhone X menandai 10 tahun produk Apple iPhone. iPhone X dirilis bersamaan dengan dua seri iPhone lainnya kaitu iPhone 8 dan iPhone 8+. iPhone X cukup berbeda dengan pendahulunya dari segi fisik. Hadir dengan layar penuh 5,8 inch, dual kamera dengan posisi horizontal, namun dengan ukuran tak lebih besar dari varian iPhone seri Plus. Ya, dengan layar penuh memungkinkan ukuran iPhone X hanya sedikit lebih besar dari iPhone 8 namun memiliki layar lebih besar dari iPhone 8+.
Dirilis bersamaan, iPhone X mempunyai fitur hampir mirip dengan 8 dan 8+, hanya ada beberapa perbedaan seperti OIS yang terdapat pada dual kamera belakang nya, kamera depan yang mendukung Potrait Selfie, dan tentu teknologi keamanan baru Face ID. Tanpa home button membuat iPhone X harus menggunakan teknologi pengaman lain selain Touch ID yang sudah ada sejak iPhone 5s.
Sepintas, teknologi ini yang cukup menarik bagi saya selaku pengguna iPhone 6s Plus yang belum berniat mengganti perangkat ini, sampai akhirnya iPhone X mengambil hati saya untuk memaksa membeli dengan sekuat tenaga :D.

                                                  



Sengaja memilih varian Space Grey daripada White yang malah menyerupai iPhone 4 dan 4s. Ya, iPhone X menggunakan bahan kaca di bagian belakang karena sudah mendukung teknologi Wireless Charging seperti pada iPhone 8 dan 8+.
Pada saat aktivasi, cukup mudah untuk melakukan pengaturan otomatis, hanya dengan mendekatkan iPhone 6s plus dengan iPhone X maka informasi Account akan ter transfer otomatis (mungkin teknologi NFC).



Sampai pada pengaturan yang ditunggu. Face ID



Berbeda dengan Touch ID yang bisa menyimpan hingga 5 data jari, Face ID hanya bisa menyimpan satu wajah.
Untuk menambah keamanan, ada pengaturan Face ID akan aktif jika kita sadar (membuka mata). Atau, asal ada wajah kita dia akan aktif. Pengaturan ini terdapat pada Security. Jika kita memilih mata terbuka dan melihat kamera, menurut saya ini opsi paling aman. Problem muncul ketika kita butuh menggunakan iPhone X untuk menelepon ketika menyetir. Hal ini menjadi cukup merepotkan dan membahayakan (mungkin bisa disolusikan dengan Hey Siri, atau membeli headunit mobil yang terintegrasi dengan iPhone).
Face ID dapat terbuka meskipun di dalam ruang theatre gedung bioskop yang gelap saat film diputar.
Problem kedua yang muncul ketika memakai helm, maka Face ID tidak akan mengenali. Hal ini cukup merepotkan ketika kita menggunakan transportasi online, memakai helm, dan ingin mengoperasikan iPhone X. :D
Dua hal ini yang membuat saya merasa "harus berkompromi" dengan teknologi baru ini. Membeli Head Unit baru, dan tidak bermain iPhone X ketia memakai helm. :D

Sebuah teknologi baru butuh adaptasi. Terimakasih sudah membaca review ini. :)