Jumat, 19 Januari 2018

iPhone X. New iPhone with Face ID

iPhone telah genap berumur 10 tahun sejak iPhone 2G pertama diluncurkan. Kehadiran iPhone X menandai 10 tahun produk Apple iPhone. iPhone X dirilis bersamaan dengan dua seri iPhone lainnya kaitu iPhone 8 dan iPhone 8+. iPhone X cukup berbeda dengan pendahulunya dari segi fisik. Hadir dengan layar penuh 5,8 inch, dual kamera dengan posisi horizontal, namun dengan ukuran tak lebih besar dari varian iPhone seri Plus. Ya, dengan layar penuh memungkinkan ukuran iPhone X hanya sedikit lebih besar dari iPhone 8 namun memiliki layar lebih besar dari iPhone 8+.
Dirilis bersamaan, iPhone X mempunyai fitur hampir mirip dengan 8 dan 8+, hanya ada beberapa perbedaan seperti OIS yang terdapat pada dual kamera belakang nya, kamera depan yang mendukung Potrait Selfie, dan tentu teknologi keamanan baru Face ID. Tanpa home button membuat iPhone X harus menggunakan teknologi pengaman lain selain Touch ID yang sudah ada sejak iPhone 5s.
Sepintas, teknologi ini yang cukup menarik bagi saya selaku pengguna iPhone 6s Plus yang belum berniat mengganti perangkat ini, sampai akhirnya iPhone X mengambil hati saya untuk memaksa membeli dengan sekuat tenaga :D.

                                                  



Sengaja memilih varian Space Grey daripada White yang malah menyerupai iPhone 4 dan 4s. Ya, iPhone X menggunakan bahan kaca di bagian belakang karena sudah mendukung teknologi Wireless Charging seperti pada iPhone 8 dan 8+.
Pada saat aktivasi, cukup mudah untuk melakukan pengaturan otomatis, hanya dengan mendekatkan iPhone 6s plus dengan iPhone X maka informasi Account akan ter transfer otomatis (mungkin teknologi NFC).



Sampai pada pengaturan yang ditunggu. Face ID



Berbeda dengan Touch ID yang bisa menyimpan hingga 5 data jari, Face ID hanya bisa menyimpan satu wajah.
Untuk menambah keamanan, ada pengaturan Face ID akan aktif jika kita sadar (membuka mata). Atau, asal ada wajah kita dia akan aktif. Pengaturan ini terdapat pada Security. Jika kita memilih mata terbuka dan melihat kamera, menurut saya ini opsi paling aman. Problem muncul ketika kita butuh menggunakan iPhone X untuk menelepon ketika menyetir. Hal ini menjadi cukup merepotkan dan membahayakan (mungkin bisa disolusikan dengan Hey Siri, atau membeli headunit mobil yang terintegrasi dengan iPhone).
Face ID dapat terbuka meskipun di dalam ruang theatre gedung bioskop yang gelap saat film diputar.
Problem kedua yang muncul ketika memakai helm, maka Face ID tidak akan mengenali. Hal ini cukup merepotkan ketika kita menggunakan transportasi online, memakai helm, dan ingin mengoperasikan iPhone X. :D
Dua hal ini yang membuat saya merasa "harus berkompromi" dengan teknologi baru ini. Membeli Head Unit baru, dan tidak bermain iPhone X ketia memakai helm. :D

Sebuah teknologi baru butuh adaptasi. Terimakasih sudah membaca review ini. :)